Thursday 24 January 2013

purti indonesia

Foto dan Biodata Putri Indonesia 2013

Foto dan Biodata Putri Indonesia 2013 yang beranamakan Whulandary Herman yang mewakili dan juga berasalkan dari Sumatera Barat  dapat anda temukan dalam website sederhana ini yang mencoba memberikan informasi seputar pemenang dalam ajang pemilihan Putri Indonesia 2013.

sebelum kita ke informasi profilnya mari kita kenali dan pelajari dahulu sekilas tentang perjalanan dari putri baru indonesia tersebut. Tanggal 1-2-2013 tepatnya di malam harinya mimpi Whulandary menjadi sebuah kenyataan karena di malam tersebut dia di nobatkan sebagai Puteri Indonesia 2013. gadis kelahiran padang yang mewakili sumatera barat tersebut awal karirnya di mulai semenjak dia terpilih sebagai pemenang dalam pemilihan model.

untuk acara pemilihan model tersebut di adakan oleh perancang terkenal mendiang ramli, dalam sesi tersebut whulandary memenangkan pemilihan model dikala dia masih menduduki bangku SMP. maka sangat tidak heran lagi kalo dia sangat berbakat jalan di atas panggung saat pemilihan putri indonesia 2013 karena dia sudah mempunyai bakat sebagai model semenjak usianya masih remaja.


putri indonesia 2013 
sebelum dia meraih mahkota putri indonesia dia sempat melakukan sebuah janji yang dimana isi janji tersebut ialah tentang menang atau kalahnya whulandari dalam pemilihan putri indonesai dia akan tetap kembali ke tempat yang pernah dia kunjungi yang dimana tempat tersebut terdapat anak - anak jalanan yang masih sangat butuh perhatian.

untuk Biodata Whulandary Herman yang menjadi seorang putri indonesia 2013 dapat anda lihat tepat di bawah ini :
Nama                                  : Whulandary Herman
Tempat Lahir                      : Pariaman, Sumatera Barat
Tanggal Lahir                     : 26 Juni 1989 (umur 23 tahun)
Tinggi Badan                      : 176 m (577 ft 5 in)
Warna Rambut dan Mata   : Hitam
Pekerjaan                          : Peragawati (Model)
Pendidikan                         : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Paramadina, Jakarta
Gelar                                  : Putri Indonesia 2013
Hobi                                   : Travelling, menulis, memotret, menyelam, dan yoga.
Twitter                               :@WulandaryHerman

dan berikut ini foto - foto dari putri indonesia 2013 (klik pada foto untuk memperbesarnya atau juga open link in new tab).
Foto - Foto Putri Indonesia 2013
 
 

sidepony


Published on October th, 2012
CD album sidepony “percayalah” seharga 40k sudah bisa didapatkan di toko-toko musik kesayangan dikota kalian.
Dan berikut beberapa official merchant kami untuk beberapa wilayah di Indonesia.
  • di Pontianak selain ditoko musik, CD #percayalah juga bisa didapatkan di @nmrqstore @violetta_shop#official
  • selain di toko musik Untuk temans di sekitaran bintaro jakarta bisa dapatkan album #percayalah di@starcross_ bintaro sektor 5
  • untuk temans di semarang bisa dapatkan album #percayalah di distro @districtsides Jl. Pleburan Barat 3C semarang Ph. 024 91500 600
  • buat temans di JOGJA, album #percayalah bisa dapatkan di @starcross_ jl.demangan Jogjakarta
  • Buat yang di SOLO bisa dapatkan album #percayalah di distro @HOOFDawesome & rown divison, manahan solo.
  • dan untuk kota lainnya silahkan ke musicstore seperti disctara dll, atau order langsung ke kami di 082127460999 pin bb : 21861ACC. Kirim nama,alamat, no hp.
  • kami punya paketan CD dan special limited edition T-Shirt official SIDEPONY seharga 100k klik –> ini untuk detailnya dan special limited edition kaos orangutan beserta CD original seharga 130k atau kaos nya saja seharga 100k. hasil keuntungan penjualan kaos orang utan ini sendiri akan kami sumbangkan demi penyelamatan #saveorangutan.
mari membeli CD original dan tidak melakukan pembajakan. #stoppiracy!!!sidepony percayalah

love of siam


Akhir-akhir ini, saya jadi keranjingan film Thailand. Entah dapat ilham dari mana, setelah dapat satu copy film drama Thailand dari seorang kawan, saya jadi doyan unduh film-film dari Negeri Gajah itu. Alhasil, dalam dua hari ini, empat film drama Thailand yang saya unduh sukses membuat saya puas menghabiskan weekend di kosan :) Dan, semua film yang bertema drama itu sama sekali tidak mengecewakan, malah bikin saya tambah semangat buat dapat film-film lain (except horor, tentunya!). Keempat film itu berjudul The Love of Siam,Crazy Little Thing Called LoveFriendship, dan Suckseed.
Tanpa bermaksud me-review film yang sudah basi (wongreview-nya bakalan melimpah di Ustad Google), saya pengen mengulas satu demi satu film yang saya tonton. Bagi yang sudah nonton, silakan diskusi. Bagi yang belum, silakan jadi referensi. Tapi, saya mau coba nulis tentang film drama pertama yang jawara bikin penontonnya galay alias galau bin lebay :D Yaitu, The Love of Siam. Awal nonton film ini, saya cukup kaget! Karena di dalam film ini ada kisah cinta yang gak biasa, yaitu cinta sesama pria! Wow, jangan dulu lari atau ambil tindakan, apalagi main rusuh. Dengan alurnya yang berjalan apik dan juga konflik-konflik lain yang saling mendukung, saya pikir tema utama film ini adalah masalah keluarga, yang menyebabkan dua anak remaja bergalau ria mencari jati diri mereka.
Sinopsis
Film drama romantis lawas (rilis 2007) ini bercerita tentang kisah Tong (Mario Maurer) dan Mew (Witwisit Hiranyawongkul), dua remaja SMA yang sempat bersahabat dekat saat menjadi tetangga waktu masih kecil (SD). Persahabatan kedua bocah bermula saat Tong menyelamatkan Mew di toilet sekolah. Saat itu, Mew, si pianis cilik yang pendiam dan gak suka gaul, di-bully teman-temannya. Saat itulah, Tong yang rela berdarah-darah demi menyelematkan Mew selalu berusaha melindungi tetangganya itu.
Namun, persahabatan mereka terpisah saat Tong kehilangan kakak satu-satunya, Tang, yang tersesat saat mendaki gunung di Chiangmai. Keluarga Tong memutuskan untuk pindah rumah dan mengubur semua kenangan pahit mereka di rumah lama. Hal itu juga yang mengantarkan ayah Tong jadi seorang pemabuk sekaligus pengangguran. Sepindahnya Tong, Mew jadi dekat dengan Ying (Kanya Rattanapetch), bocah perempuan yang menempati rumah Tong.
Setelah beranjak dewasa dan duduk di SMA, Mew jadi seorang vokalis di August Band. Kini, ia tinggal sendiri setelah sang nenek meninggal. Tanpa sengaja, Mew bertemu kembali dengan Tong saat Tong hendak membeli CD August Band. Mereka pun kembali dekat. Saat itu, beragam masalah melanda Tong. Ibunya yang seorang dosen, sangat protektif terhadapnya. Belum lagi, pertengkaran antara ayah-ibunya, serta ayahnya yang semakin lama semakin sakit-sakitan karena kecanduan alkohol. Hal itulah yang membuat pacar Tong, Donut (Aticha Pongsilpipat) selalu mempertanyakan sikap dingin Tong.
Keluarga Tong berangsur membaik saat Mew mengenalkan June (Chermarn Boonyasak) kepada keluarga Tong. Kehadiran June yang sangat mirip dengan Tang, membuat keluarga itu lebih hangat. Meski pada akhirnya, June pun terpaksa harus pergi mengejar cita-citanya, setelah ia dipecat dari manajemen August Band karena dianggap tak becus mengurus band tersebut. Saat itu, August Band pun dilanda konflik saat Mew tidak terima dengan perlakuan temannya yang menyudutkannya dan seolah menganggapnya gay.
Di saat keluarga Tong kembali hangat, justru tidak sebaliknya dengan Mew. Ibu Tong melarangnya untuk menemui Tong setelah ia melihatnya berciuman dengan Tong di pesta keluarga! Ying yang tergila-gila pada Mew, harus terpukul saat menguping pembicaraan Mew dan ibu Tong. Konflik kembali muncul saat Tong menuduh Ying menyebarkan kabar bahwa ia adalah gay kepada teman-teman sekolahnya. Namun, setelah konflik itu, justru Ying menjadi dekat dengan Tong dan berusaha mendekatkan kembali Tong dan Mew yang terpisah karena ibu Tong melarangnya.
Akhirnya, setelah mengalami sekian banyak konflik, Mew kembali ke August Band. Tong pun mulai menyadari keinginan sang ibu bahwa hubungannya dengan Mew adalah sesuatu yang tidak perlu terjadi, meskipun ibunya tampak melunak dengan pilihan Tong (dilukiskan secara metaforis saat ibunya membiarkan Tong memilih boneka pria untuk aksesoris natal). Namun demikian, akhirnya Tong menyadari bahwa ia tak pernah mungkin jadi pacar Mew.
Sejenak ambil tissu dan sediakan mocca hangat :)
The Love of Siam berdurasi sangaaat panjang untuk ukuran film. Ada dua versi film ini yang dapat diunduh, yaitu versi director’s cut dan versi komersil. Tentu versi director’s cut lebih lengkap tanpa potongan, jadi lebih terasa hidup dan lengkap. Seperti yang saya ungkap di awal, saya lebih senang menyebutnya film keluarga, karena begitu peliknya masalah di keluarga Tong. Itu juga yang membuat saya menikmati film ini tanpa harus terganggu adegan-adegan frontal (baca: buka-bukaan) untuk menghiasi kisah cinta Mew dan Tong yang gak lazim. Meskipun ada satu adegan yang cukup annoying, yaitu ciuman bibir antara Mew dan Tong.
Film ini memberi gambaran jelas, mengapa seorang anak remaja bisa terjatuh pada pilihan yang tidak dikehendaki orangtua. Mew yang terbiasa dengan kesendiriannya dan juga sifatnya yang introvert. Sedangkan Tong yang terjebak dalam konflik dingin keluarganya sendiri, hingga ia menemukan kembali “senyum” saat menemui sahabat lamanya. Belum lagi ketegaran ibu Tong menghadapi suaminya yang berubah 180 derajat setelah ditinggal Tang.
Film ini juga menyisakan dialog-dialog yang sayang untuk dilewatkan. Banyak hal yang saya pelajari dari karakter-karakter dalam film ini. Selain itu, kehadiran August Band benar-benar menghidupkan film ini dengan lagu-lagunya yang sendu nan melankolis, benar-benar membuat film ini sukses membuat galau penontonnya :D
Ungkapan favorit
“Jika kita bisa sangat mencintai seseorang, bagaimana kita bisa menerima bahwa suatu hari nanti kita akan berpisah? Dan jika terpisah adalah bagian dari hidup dan kita tahu betul rasanya ditinggalkan, apakah mungkin kita mencintai seseorang dan tidak takut akan kehilangannya?” (Mew)

Cinta tapi beda


13557391731221743913
http://ozhu73.blogspot.com/
Dwitasari. Mungkin belum banyak orang mengenalnya. Namun anda yang aktif di blog keroyokan Kompasiana ini, mungkin pernah mengenal sosok kompasianer satu ini. Bergabung di Kompasiana, pada medio November 2011. Sejak kehadirannya tulisan cerpennya langsung mencuri perhatian pembaca. Saat itu tema cerpennya, didominasi kisah cinta orang dewasa.  Pilihan tema cerpen yang sangat matang untuk anak seusianya.
Tak diragukan, Dwitasari memang penulis muda berbakat, yang karya-karya cerpennya sungguh fenomenal. Dwita sangat pandai meramu kata dan merangkainya menjadi kalimat yang indah dan kemudian menyusunnya menjadi sebuah cerita menarik yang mengalir dan enak dibaca. Sejak awal kemunculannya di Kompasiana, tulisannya sering bertengger di kolom terekomendasi (trending article). Walau akhir-akhir ini tulisan Dwita tak lagi sering hadir di sini. Terakhir ia menulis tanggal 2 September 2012. Tulisannya juga selalu mendapat hit klik dari begitu banyak pembaca. Anda bisa menengok lapaknya di sini
Di dunia blogging namanya cukup dikenal sebagai penulis berbakat. Penggemar tulisannyapun cukup banyak. Terlebih member blog pribadinya sudah mencapai 5000-an member. Anda bisa melihat blognya disini.
Yang mengagumkan, Dwita di usianya yang belia, tak pernah kehabisan ide untuk berkarya. Salah satu karya apik cerpennya sukses diangkat sutradara Hanung Bramantyo ke layar lebar dengan judul Cinta Tapi Beda. Inspirasi kisah ini diambil Dwita dari kisah nyata sahabat wanitanya yang menjalani pernikahan beda agama.
Dalam wawancara dengan sejumlah media, Hanung bercerita bahwa ia menemukan kisah menarik ini dari blog Dwitasari, dan meski bukan tema baru, ia sangat tertarik memvisualkan kisah ini dalam sebuah film dan menggarapnya bersama Hestu Saputra. Terlebih kisah ini base on true story.
“Ini memang bukanlah film pertama yang menceritakan tentang beda agama dan Cinta Tapi Beda juga bukan mengenai kisah itu saja. Tolong jangan bawa film ini ke isu agama karena perbedaan yang dimaksud lebih beragam, bisa dari profesi dan sukunya,” ucap Hanung saat Press confrence film Cinta Tapi Beda, seperti dilansirdisini
Walhasil, ini menjadi debut pertama bagi Dwitasari, kisah cerpennya diangkat ke layar lebar. Tentu membanggakan, terlebih tangan dingin Hanung yang menggarapnya. Prestasi ini seolah menjadi pelengkap kebahagiaan Dwitasari, karena ia juga baru saja meluncurkan novel pertamanya berjudul Raksasa dari Jogja.
Dari blognya yang saya kunjungi, saya menangkap kebanggaan itu. Dwita menulis dalam blognya, bahwa ia sungguh tak percaya ketika kisah #CintaTapiBeda difilmkan sutradara ternama Hanung Bramantyo dan Hestu Saputra. Divisualisasikan dengan sangat manis oleh keduanya. Dan diberi OST yang menyentuh yang dinyanyikan oleh @TheFinestTree ciptaan Erros Candra. Ia begitu terharu, sampai melukiskan perasaannya seperti petasan lebaran penuh ledakan :)
Dan satu hal yang lebih membanggakan lagi, film Cinta Tapi Beda ini diikutkan pada festival film ASEAN (ASEAN International Film Festival And Award) di Kuching, Sarawak, pada Maret 2013 mendatang, berdampingan dengan 2 film lain yakni, Ainun dan Habibie dan 5 CM. So amazing!
Meski tak mengenalnya secara pribadi, saya ikut bangga dengan prestasinya. Luar biasa. Sungguh kreativitas yang tak pernah usai. Mengalir di jiwa mudanya. Semoga akan terus lahir karya-karyanya yang lain. Dan semoga apa yang dibuat seorang Dwita bisa memicu blogger lainnya, khususnya para blogger muda untuk meniru produktivitasnya dalam berkarya. Siapa tahu berikutnya giliran karya anda yang tampil. Rasanya itu bukan mimpi. Setidaknya Dwitasari sudah membuktikannya.
Film Cinta Tapi Beda ini akan tayang serentak di bioskop pada tanggal 27 De

waktu aku bersama mika


hm,.,. temen-temen pernah baca novel ini? ini novel terbitan Homerian Pustaka. di dalam novel ini dikisahkan bahwa gadis yang sebelumnya suka minder karena cacat tulang belakangnya menjadi ceria dan percaya diri karena pacarnya, Mika yang menderita HIV/AIDS.
berikut sinopsis novelnya yang sudah aku buat….:)
Indi adalah seorang perempuan yang sebelumnya pendiam, polos dan tidak percaya diri. Sikap pasif tersebut disebabkan karena tidak mudah mencari teman seumurannya yang bisa meneriama kondisi cacat tulang belakangnya.
Lalu datanglah seorang laki-laki dalam kehidupan Indi. Mika namanya. Dia mengenalnya saat dia di rumah baru Oomnya. Mika menyukai Indi dan Indi pun juga menyukai Mika lalu mereka berdua pacaran. Hari pertama jadian Mika mengatakan bahwa dia sakit HIV. Indi menilai Mika adalah sosok yang jujur. Sebaliknya, Ibu Indi malah menganggap Mika adalah beban.
Mika selalu menjadi pahlawan bagi Indi. Dia melakukan dan mengajarkan banyak hal kepada Indi. Berkat Mika, Indi meninggalkan sifat pasifnya. Indi menjadi lebih ceria dan percaya diri. Mika sering bercerita tentang penyakitnya pada Indi. Maka jika ada yang mengejek Mika karena penyakitnya Indi marah.
Bertambah hari Mika pun semakin parah. Dia tidak bisa menjadi pahlawan bagi Indi lagi. Yang bisa Mika lakukan hanyalah berbaring di tempat tidur. Mika meninggal saat menonton film Home Alone 2 bersama Indi di kamar Mika. Indi diam, tidak menangis, dan tetap di gendongan Ayahnya. Indi menyalahkan Tuhan, Indi marah pada Tuhan karena telah memanggil Mika.
Setiap hari Indi selalu mengenang Mika. Mika bagi Indi adalah seorang malaikatnya, gurunya dalam pelajaran ‘tanpa syarat’, pahlawannya, petarung AIDS sejatinya, dan inspirasi terbesarnya dalam menulis. Menurut Indi, Tuhan memanggil Mika kembali ke surga karena telah menyelesaikan tugasnya menjadi malaikat untuk Indi.